^_^

UKHTI SAYANG . . .

Ukhti…Ketahuilah, sebuah berlian…yang tak hidup itu…Diberi penjagaan berlapis-lapis…Ia dikungkung dalam lemari baja…Yang dilindungi oleh alarm…Terali besi…lemari kaca…Bahkan untuk sekedar melihat indahnya…Seseorang harus melewati prosedur berbelit-belit

Ukhti…Berlian itu hanya sebuah batu…Sedangkan engkau?Engkau manusia! Engkau hidup! Engkau indah!Engkau adalah karya sempurna Sang Pemahat sejatiDan engkau lebih pantas untuk dilindungi…

Sayang…Cantikmu jangan diobral…Engkau tahu kan…barang obralan itu…Mutunya rendah…Harganya murah…Seenaknya boleh dijamah…Rusak tak mengapa…kotor bukan masalah…

Sayang…Cantikmu jangan diobral…Simpan cantikmu untuk yang berhak memiliki…Simpan cantikmu agar engkau makin cantik…Dengan kesempurnaan aqidahmu…Dengan kedalaman ilmumu…Yang terpancar dari balik kerudung dan jilbabmu…Simpanlah untuk orang yang bersedia menukarnya dengan surga…

Ya, Ukhti…Hanya ditukar dengan akses bebas masuk surga…Dari pintu mana saja yang engkau suka sajalah…Kauberikan akses sepuasnya pada cantikmu…Dan orang yang akan memberimu akses itu…Pasti adalah orang yang tidak meminta “uang muka”…Dari cantikmu…

Sayang…Cantikmu itu berharga…Cantikmu itu karunia Allah…Cantikmu itu amanah…Engkaulah yang membuat cantikmu…Menjadi pahala…Atau fitnah…

Ukhti…Jangan engkau anggap cantikmu itu murah…Dunia dan seisinya tak mampu membayar cantikmu itu…Pemahat terhebat di dunia ini pun tak mampu mengukir bentuk seindah dirimu…Engkau adalah bidadari dunia…Tapi…jangan mau hanya jadi bidadari di dunia saja…Ayo…berusaha menjadi bidadari surga!


Ukhti…

Simpan cantikmu…     




    KETIKA JILBAB HANYA SEBAGAI ASESORIS

Seorang perempuan muda berjilbab mini tengah mengambil bolpoin yang jatuh di lantai. Secara mengejutkan, pakaian yang tak kalah mini dengan jilbabnya, terangkat ke atas hingga memperlihatkan bagian tubuhnya.Na’udzubillahi min dzalik, jika contoh yang dilukiskan itu sudah menjadi gambaran dari muslimah-muslimah sekarang ini. Niatnya memang baik, menutup aurat yang sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslimah. Hanya saja, seringkali aurat yang ditutup tidak sesuai dengan apa yang seharusnya dituntunkan oleh Islam.

Lihatlah, betapa banyak perempuan-perempuan yang mengaku beragama Islam, mengenakan jilbab, tetapi masih mempertontonkan bentuk lekuk tubuhnya. Salah bergerak sedikit, bagian tubuhnya bisa kelihatan. Mininya jilbab yang dikenakan seringkali malah membuat rambutnya yang panjang menjuntai keluar.

Kasus lain, ketika para ibu yang menghadiri walimahan mengenakan jilbab, namun lengan kebayanya masih transparan. Usai walimahan, biasanya mereka menanggalkan jilbab seolah-olah jilbab hanyalah sebagai asesoris untuk walimahan saja.Sama halnya dengan para siswi atau mahasiswi yang sekolah atau kuliah di sekolah atau universitas Islam yang mewajibkan untuk mengenakan jilbab, mau tidak mau mereka harus mengenakan jilbab ketika berada di lingkungan sekolah atau kampus. Di luar itu, mereka dengan mudahnya tanpa beban membiarkan rambutnya tidak tertutup oleh jilbab.Bahkan, ada juga sebagian mengenakan jilbab hanya karena merasa lebih cantik jika berjilbab. Rambutnya yang kurang bagus untuk diperlihatkan, terpaksa harus ditutupi. Jilbab modis yang dikenakan bisa mengalihkan penampilannya, hingga ia terlihat lebih mempesona dengan berjilbab.Sesempit inikah makna jilbab bagi para wanita muslimah? Amat sangat disayangkan jika jilbab hanya diartikan sebagai asesoris semata.
Kewajiban BerjilbabPerintah berjilbab sudah jelas terdapat dalam QS.An Nuur : 31


وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الإرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاءِ وَلا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”Dari ayat tersebut nampak jelas, bahwa setiap wanita muslimah, dalam hal ini adalah semua wanita yang mengimani agama Islam, diwajibkan mengenakan jilbab. Konteks jilbab disini tidak hanya menutup rambutnya saja, melainkan menjulurkan jilbab hingga ke bagian dadanya. Sudah pasti, jilbab yang dikenakan haruslah lebar, tidak mini dan bisa menutupi bagian-bagian tubuh yang harus dijaga.”Pakaian yang dikenakan pun harus lapang, tidak menonjolkan bagian tubuhnya. Sebagaimana halnya firman Allah dalam QS Al Ahzab 59,


يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”Arti ‘jilbab’ dalam ayat tersebut ialah jilbab yang sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala hingga dada. Ayat tersebut juga semakin memperjelas bahwa jilbab tak hanya digunakan untuk menutupi kepala saja (dalam artian rambut) namun juga digunakan untuk menutupi bagian tubuhnya, termasuk dada. Jika mengenakan jilbab yang mini dimana umumnya jilbab diikatkan ke leher, ini berarti tidak sesuai dengan apa yang dimaksudkan dalam ayat ini.Lalu bagaimana dengan jilbab modis? Umumnya, jilbab modis kebanyakan tidak sesuai dengan apa yang dituntunkan dalam Al-Qur’an. Seringkali karena alasan modis, jilbab yang dikenakan justru meninggalkan unsur syar’i-nya. Jilbab dibuat sedemikian rupa sehingga bagian dada yang seharusnya tertutupi, justru malah kelihatan.Bukan berarti Islam melarang para wanita muslimah untuk tampil modis. Tak ada salahnya modis, asalkan jilbab atau pakaian yang dikenakan sesuai dengan yang telah diperintahkan oleh Allah dalam QS An Nuur 31 dan QS Al Ahzab 59.
Batasan-batasanBerjilbab tak hanya dilakukan ketika kita berada di luar rumah saja. Meskipun di dalam rumah, jika disana terdapat orang-orang yang bukan mahrom kita, maka wanita muslimah harus tetap mengenakan jilbabnya.Soal batasan-batasan siapa saja yang memperbolehkan wanita muslimah membuka jilbabnya dijelaskan oleh Allah dalam QS An Nuur 31,“…Dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”Sebagai Cermin Menjaga HatiTerkadang orang berseloroh, “Berjilbab, kok gitu sih?” Kebanyakan masyarakat awam selalu berpikir bahwa wanita yang mengenakan jilbab diartikan sebagai orang yang kadar imannya kuat. Tidak heran jika dalam kenyataannya masih banyak didapati wanita-wanita berjilbab yang masih melakukan hal-hal yang melanggar agama, termasuk berzina (nau’dzubillah).Fakta yang banyak terjadi di masa sekarang ini, banyak wanita yang sudah mengenakan jilbab, namun akhlaqnya tak berbeda jauh dengan mereka yang belum mengenakan jilbab, bahkan lebih parah dari mereka. Berjilbab, tapi masih hobi pacaran, berdua-duaan dengan sang kekasih entah di tempat yang sepi atau ramai. Bahkan, sudah bukan hal yang tabu lagi jika mereka saling berciuman di tempat umum. Astaghfirullah.Pemandangan yang membuat kita tersayat ketika kita mendapati wanita-wanita berjilbab, dengan tanpa bebannya membonceng di atas sepeda motor yang ditunggangi oleh laki-laki yang bukan mahromnya. Jarak mereka begitu dekat, bahkan terlalu mepet dengan tubuh laki-laki itu. Padahal, ia sudah mengenakan jilbab.Inilah yang membuat sebagian besar wanita-wanita yang beragama Islam enggan mengenakan jilbab. Mereka merasa belum pantas untuk menjilbabi hatinya. Mereka takut, jika mereka berjilbab nanti, mereka tidak bisa menjaga jilbabnya. Mereka lebih berpikir untuk tidak mengenakan jilbab karena takut tidak bisa menjaga akhlaqnya.Padahal menutup aurat itu hukumnya adalah wajib bagi setiap wanita yang beriman. Siap atau tidak siap, setiap wanita muslimah diharuskan menutup auratnya. Jika merasa belum pantas menjilbabi hati, justru dengan jilbablah, kita bisa menjadikannya sebagai cermin untuk menata diri.Karena jilbab merupakan identitas kita sebagai seorang muslimah, sebagai hamba-Nya yang taat, tentu kita akan selalu menjaga jilbab, jangan sampai jilbab yang kita kenakan justru malah menimbulkan fitnah. Nantinya, jilbab ini akan membawa kita pada perubahan sikap, tingkah laku serta perbuatan kita sehari-hari ke jalan yang diridloi-Nya.Yah, jilbab sebagai alat untuk menjaga hati, bukan menjaga hati terlebih dulu, kemudian baru mengenakan jilbab. Karena menutup aurat hukumnya adalah wajib, maka dengan mengenakan jilbab sekaligus menjilbabi hati adalah hal yang harus kita lakukan sebagai seorang muslimah.Tunggu apa lagi? Jangan ragu-ragu untuk mengenakan jilbab. Jadikan jilbab sebagai cermin menjaga hati dan tidak menjadikannya sebagai asesoris belaka. Keep istiqomah!!!

^_~Story by: My Friends



                       Sang Pemilik Jiwa



Duhai Sang Maha penggenggam kehidupan, sesungguhnya setiap nafasku adalah milikMu, kedipnya mataku adalah milikMu

Detak jantung dan kembang kempisnya paru - paruku tak akan  berdegup tanpa izin dariMu duhai Sang Pemilik Alam SemestaAliran darah yang terus mengalir sriap jarak dari pembuluh nadiku tak akan tanpa derasnya RahmatMu

Semilir angin yang berhembus sinar mentari yang menghangatkan sekujur tubuhku belum juga membuat ku bersyukur dengan lebih


Rabb maafkan hamba jika disetiap jengkal nikmatMu lidahku belum bergerak mengucap syukur, bibirku belum basah dengan menyebut namaMu

Maafkan hamba jika disetiap butir oksigen yang kuhirup dengan gratisan belum membuatku beribadah khusyu' kepadaMu duhai Tuhanku.

Maafkan kebodohan aku, maafkan kekhilafanku duhai Sang Maha Pengampun

Pagi ini kubersimpuh tuk memohon ampunan dariMU Ya Rabb. . pagi ini ku berniat mengharap RidhoMU duhai pengenggam jiwaku

Getarkan relung jiwa ini  ketika mendengar AsmaMu, teteskan air mata ini ketika kumengadu kepadaMu duhai yang Maha Mendengar

Kutundukkan kepala menengadahkan tanganku mengharapkan kekuatan dari yang Maha Gagah tuk bisa menjalani hari ini dengan hebat Berikan kesabaran, ketulusan, dan keiklashan dalam stiap langkahku duhai Pemilik skenario Kehidupan Berikan kesehatan, kesabaran, kerendah hatian kepada aku, keluargaku, sahabatku,orang - orang yang mencintaiku maupun yang aku cintai, dan guru - guruku

Kumpulkan kami dalam satu energi keberlimpahan dalam berbagi, berjuang tuk terus meniti, menjalani hidup ini

Kumpulkan dalam kebahagiaan yang Engkau Ridhoi, pertemukan kami di dalam SyurgaMu yang dirindukan Rabb dengarkanlah do'a - do'a hambaMu ini . . .



^_~Story by: Hamba Allah




Azeezah

\


Nama gadis itu Azeezah, dia seorang gadis yang dibesarkan ditengah keluarga yang beragama. Dia tidak pernah membangkang pesan ayahnya  yang menasihatinya agar tiddak terbawa arus dan berkeinginan untuk Pacaran, karena ia yakin pesan ayahnya adalah untuk kebaikannya. Tak bisa dipungkiri Azeezah pun mempunyai rasa yang istimewa kepada teman sekolahnya, sebut saja namanya Doni, namun Azeezah menganggapnya cinta monyet saja karena saat itu dia masih duduk dibangku SLTP.

Cowok yang Azeezah suka pun ternyata memiliki rasa yang sama, karena Doni sempat mengutarakan isi hatinya kepada Azeezah dan memintanya menjadi pacarnya. Namun Azeezah tidak bisa menerimanya."maaf Don, Zee gak bisa..Ayah selalu berpesan pada Zee, jika ada seorang cowok ingin meminta Zee menjadi kekasihnya, maka ia harus datang kerumah meminta izin kepada Ayah"Doni pn menyanggupi, pas malam minggu tiba, Doni pun datang kerumah Azeezah, dengan  keyakinan dihati dan merasa diri pemberani dia pun melangkah gagah kerumah Azeezah.Ayah Azeezah baru saja selesai shalat Isya' sepuluh menit yang lalu dan sengaja menunggu Doni di ruang tamu karena Azeezah telah memberitahukan kepada sang Ayah tentang maksud kedatangan Doni. Kemudian Doni mengutarakan maksud kedatangannya."maaf pak, saya ingin meminta izin kepada bapak agar Azeezah di izinkan menjadi pacar  saya, saya janji gak bakal macam - macam. saya gak bakalan melakukan hal - hal yang dilarang agama pak, saya janji dah. Lagi pula bapak tahu sendiri putri bapakkan gadis yang shalihah, dia gak bakalan melakukan hal - hal yang bikin bapak kecewa, gak semua pacaran itu kan selalu identik dengan maksiat Pak"(Dalem hati Doni berharap si Bapak gak kolot - kolot amat, dan mau ngizinin anaknya pacaran, zaman udah berkembang begini masa' kagak ngarti kalo remaja itu pasti ada pacaran,hehehe . .)Giliran ayah Zee menjawab "Don, bapak hargai keberanian kamu datan kerumah bapak  dan meminta izin langsng kepada bapak, tapi apa kamu pernah bertanya pada Zee, maukah dia menjadi pacar kamu . .?""emang Zee gak mau ya Pak ?? kalo Zee mau ya tinggal Bapak kasih izin  aja pak gitu aja kok repot" (ucap Doni memelas)"Zee itu anak saya, tapi dia buka milik saya. Zee adalah titipan dari Allah, jadi Zee adalah milik Allah. Saya akan mengizinkan kamu Berpacaran  dengan Zee dengan 3 syarat:1. Datanglah kembali setelah engkau menjadi dewasa2. Datanglah kembali setelah engkau siap meminta izin kepada Allah untuk berpacaran dengan Zee.3. Datang kembali setelah engkau bisa menjelaskan padaku apa saja hal -hal yang dilarang agama yang tidak boleh dilakukan selama pacaran."Tapi PAk, sebelum saya datang kesini saya sudah minta izin sama Allah, agarr mengizinkan saya dan Zee berpacaran" (bukan itu kalee maksudnya Don.. dasar si Don :D)"Ayah Zee hanya tersenyum . . Pulanglah, dan datang kembali dengan dengan 3 syaratku tadi . . Ayah akan menunggu kedatanganmu kembali.Doni pun pulang dengan mengantongi rasa kecewa, dia sudah terlanjur cinta sam Azeezah, sejak SMP sampai SMA. Azeezah gadis yang istimewa, dia cantik juga shalihah,selama ini Azeezah tidak pernah pacaran, meski dia cantik dan banyak yang ingin jadi pacarnya, Azeezah tak pernah tergoda.Setelah menginjak bangku kuliah, Doni datang kembali karena dia merasa sudah dewasa, Doni pikir ayahnya pasti mengizinkan, ternyata jawaban ayah tetap sama.setelah Doni bekerja dan memiliki penghasilan tetap, diapun datang kembali ke rumah Azeezah, namun jawaban yang Doni dapat tetap sama, namun . . dalam keputus asaan Doni bertanya kepada Ayah Azeezah:"Bisakah Bapak jelaskan maksud dari ketiga syarat tersebut?""Lalu ayah Azeezah pun menjelaskan . .

1. Datanglah setelah kamu dewasa adalah . . Laki - laki dewasa tidak meminta seorang wanita yang dicintainya untuk menjadi pacarnya, melainkan dengan berani bertanggung jawab meminta untuk menjadi istrinya. Maka akan aku izinkan kau berpacaran dengan Azeezah tapi setelah ia menjadi istrimu yang sah.

2.Datanglah setelah engkau siap meminta izin pada Allah  Yaitu ketika engkau telah siap mengucapkan akad suci dan menjadikan perempuan yang engkau cintai menjadi isterimu. Zee emang anakku tapi aku tidak berhak mengizinkanmu menyentuhnya. . atau melalaikan ia dari mengingat Allah dengan menjadi pacarmu. karena dia adalah milik Allah, maka minta lah izin dari Allah dengan menikah. 

3. Datanglah setelah engkau mampu menjelaskan kepadaku apa saja hal - hal yang haram dilakukan oleh orang yang berpacaran. Pergilah menuntut ilmu, perdalam ilmu agamamu, kenali siapa Tuhanmu. Jadilah lelaki yang Shalih, maka tidak akan ada alasan bagiku untuk menolak lamaran dari seorang lelaki shalih yang menginginkan putriku menjadi bidadarinya.

Akhirnya Doni mengerti, kini dia meninggalkan rumah Azeezah dengan senyum merekah, Doni baru sadar bahwa selama ini dia hanya sibuk menuntut ilmu dunia. Dia baru sadar akan kelalaiannya sehingga dia memutuskan untuk masuk pesantren dan menuntut ilmu disana, selama dipesantren Doni menyadari betapa banyak kehilafan yang ia lakukan karena kedangkalan ilmunya hatinya masih mendambakan Azeezah, gadis shalihah yang pernah membuatnya rela melakukan apa saja demi mendapatkannya,namun kini dia lebih memilih pasrah dan menyerahkan segalanya kepada Allah . . Karena dalam kenyakinan Doni saat ini adalah " jika Azeezah adalah jodoh yang Allah pilih untuknya pastilah ia jadi miliknya. Namun jika tidak, tentu Allah yang paling tahu siapa yang paling pantas untuknya"

Alhamdulillah Doni kini menjadi pemuda yang shalih . .dia pun telah menjadi pejuang di jalan dakwah, hingga  suatu hari tanpa sengaja dia bertemu dengan Ayah Azeezah."Assalamu'alaikum Don . .'(sapa Ayah Zee dengan senyum khasnya)"Wa'alaikumsalam Warahmatullah . .' (jawab Doni dengan senyum malu - malu)"sudah lama tidak datang kerumah bapak Don? Sudah tidak ingin meminta izin kepada Allah untuk menjadi kekasih Azeezah??Doni terkejut .. "Masha Allah . . masih, Pak . . masih inin "(hati Doni begitu gembira)"Kalau begitu Bapak tunggu kedatangan Doni bersama keluarga" ^_^"Subhanallah . . . Percayalah...kalau Allah berkehendak, dia pasti menjadi milik kita. Maka jangan sia - siakan waktumu dengan sibuk berpacaran dengannya ...Sibukkan diri dengan perbaikan, bangunlah cinta kita pada Allah... Yakinlah Allah akan memberikan yang terbaik, bagi hamba-Nya yang sabar dan bersungguh - sungguh mencintai-Nya"

^_~Story by: Ameera Afya Nurjannah








Biar kan aku mencintaimu lebih dari sekedar teman


Andaikau tau isi hatiku, aku memintamu untuk percaya padaku. kita telah berteman untuk waktu yang cukup lama. Kita berbagi rahasia, duka, dan cinta. aku tak tahan hanya berdiri melihat seseorang menyakitimu. Biarkan aku menjadi seseorang yang mencintaimu lebih dari sekedar teman. biarkan aku menyayangimu sebagai kekasih.

Aku mengejutkanmu ataukah membuatmu shock? Dengarkan aku sebelum kamu menolak. segala yang kuinginkan adalah kamu. Mungkin bukanlah sesuatu yang baik memanfaatkan pertemanan kita agar dapat dekat denganmu. Jangan lari dari apa yang aku nyatakan ini, tetaplah bersamaku dan biarkan aku mencintaimu sebagaimana seharusnya kamu dicintai. .

katakan saja dan aku kan menjadi milikmu sekarang dan selamanya. Mengetahui kamu mencintaiku juga akan membuat hidupku penuh impian dan fantasi. Aku mencintaimu dalam segala bentuk yang dapat dibayangkan. Aku tahu aku dapat membuatmu bahagia. Ingatlah kamu  mengenalku berawal dari teman. Biarkan aku menjadi lebih dari itu dan biarkan aku memberikan segalanya untukmu.Aku akan berikan cintaku padamu selalu . .


^_~Story by:  ...my friend...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar